Jumat, 21 Juli 2023

Prabowo ingin geser makam Diponegoro, karya JP Laa Manroe di hargai Rp 2,5 M

 


Heboh pindahkan makam Diponegoro ide Prabowo, karya JP Laa Manroe di hargai Rp 2,5 M,- 

--------------------------------------

Baru baru ini Heboh ide Menhankam Prabowo ingin memindahkan makam Pangeran Diponegoro dari makasar ke kampungnya dengan alasan  untuk  menghormati perjuangan para pahlawan akan pengorbanan dan perjuangannya maka bisa dilakukan dengan memindahkan makam pahlawan ke daerah asalnya,   

Namun ide Prabowo tersebut tidak diperlukan lagi menurut  R Hamzah Diponegoro Cucu generasi kelima Pangeran Diponegoro karena amanat Diponegoro yang minta di makamkan di Makasar.

Begitu juga  Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan pemindahan makam Pangeran Diponegoro tidak perlu dilakukan. “  alasannya  masyarakat Makassar menghormati dan menghargai Pangeran Diponegoro.

 Polemik tentang pemindahan makam Pangeran Diponegoro tersebut berdampak lain utk Lukisan Karya JP Laa Manroe yg juga seorang tokoh muda yg melukis tentang Pangeran Diponegoro yang berjudul “ Prince Diponegoro”s Fight againt General De Cock”, dimana dalam lukisannya tsb menguak tabir sejarah  dengan memecahkan theory konspirasi politik yang terpendam selama +/- 2 Abad  sehingga Benny seorang pencinta seni, kolektor  yang juga suka mengamati perkembangan senirupa mengatakan, “ kalau saya yang memiliki lukisan Diponegoro karya JP Laa Manroe ini , maka saya akan buatkan Pameran nya dan saya akan Bandrol harganya Rp 2,5 M,- ( Dua setengah milyar rupiah ) karena JP Laa Manroe  telah berhasil menguak dan memecahkan Theory yang mengangkat harkat dan martabat Pengeran Diponegoro, demikan ungkap Benny S.

Ada apa dan apa  makna nya dlm lukisan yang berjudul  “ Prince Diponegoro”s Fight againt General De Cock” THN 2015 karya JP Laa Manroe yang berpendidikan S-3 & juga seorang pengamat advokasi dan kebijakan publik ini,    inilah makna dari lukisan tsb:

Judul lukisan :  Prince Diponegoro 's Fight Againt General De  Kock " (Perlawanan Pangeran Diponegoro thd Jend De Kock )  oleh JP Laa Manroe. Terlihat mematahkan Teory Konsep Lukisan Nicolaas Pieneman atas karya karya mereka yg bertemakan tertangkapnya Pangeran Diponegoro dgn mudah.

 Lukiisan Nicolaas Pieneman  thn 1857 ttg  Penangkapan Pangeran Diponegoro   dengan mudahnya di tangkap oleh Letjend Marcus de Kock thn 1830, kemudian  Raden Saleh terpengaruh oleh lukisan karya Nicolaas Pieneman thn 1835 yg berjudul penyerahan Pangeran Diponegoro kepada Jend De Kock dan mungkin Raden Saleh tertekan oleh Belanda sehingga melukis Pangeran Dipinegoro tanpa perlawanan waktu di tangkap. 

Pihak Belanda melalui karya seni memanfaatkan Raden Saleh  utk melegitimasi bahwa kondisi saat itu ttg Pangeran Diponegoro yg di lukis oleh Pieneman adalah benar...hanya di lukisan Raden Saleh tsb waktu di tangkap Diponegoro melotot tajam ke arah mata Jend de Cock yg menggambarkan marah & kecewa tapi tdk melakukan perlawanan.

Juga secara politis adalah tepat krn Raden Saleh adalah seorang keturunan bangsawan Tanah Jawa maka dgn dia melukis kembali tema tersebut  rakyat juga menjadi percaya bahwa Tema dgn mudahnya Pangeran Diponegoro di tangkap oleh Jend De Kock adalah benar2 terjadi.

Lukisan Nicolaas Pieneman ttg Penyerahan/ Penangkapan Pangeran Diponegoro lbh dulu daripada yg di Lukis oleh Raden Saleh.

Sangatlah di maklumi kenapa Nicolaas Pieneman melukis spt itu yg seakan akan Pangeran Diponegoro lemah, takut & tdk ada perlawanan hal itu membuat semakin lemahnya phsikologis rakyat atau pengikut Pangeran Diponegoro serta seakan akan Belanda sangat kuat & tidak bisa dilawan, kenapa ? Ya karena Nicolaas Pieneman adalah pelukis asal Belanda yg pastinya membela bangsanya dgn cara melukis spt itu.

Lukisan secara utuh by JP Laa Manroe

Di Lukisan karya JP Laa Manroe yang sudah mengharumkan nama Indonesia dengan telah memperoleh puluhan Award Internasional ini  terlihat mematahkan teori kedua pelukis senior sebelumnya tsb di mana dlm lukisan tsb terlihat Pangeran Diponegoro tdk mudah di tangkap bahkan mengadakan perlawanan terlebih dahulu dgn mengangkat keris saktinya mengarahkan ke dada Jend De Cock sedangkan Jend De Cock mengangkat pistolnya & menodongkan ke kepala Pangeran Diponegoro, akibat dari ketegangan kedua tokoh tsb maka para pengikut pangeran Diponegoro pun mengangkat kerisnya utk melakukan dukungan sedangkan tentara Belanda mengangkat Pedang keatas sbg bentuk siap siaga utk bertempur pula.

Dari lukisan ini terlihat JP Laa Manroe ingin mengatakan bahwa Pangeran Diponegoro tdk mudah menyerah, Beliau juga mempunyai sifat & bercharacter kuat serta berani, bukan seorang pecundang juga bukan seorang pengecut sehingga pasti terjadi ketegangan ketika Pangeran Diponegoro berhadapan dgn Letjend Marcus De kock.

Lihatlah tindakan heroik Pangeran Diponegoro yg mengarahkan kerisnya ke dada jend De Kock maka para pengikut pangeran Diponegoro pun ikut termotivasi mengangkat keris sbg bentuk dukungan kepada sang Pangeran.


Bayangkan kalau Nicolaas Pieneman melukis dgn tema perlawanan spt yg di konsep & lukis oleh JP Laa Manroe maka mungkin saat itu di abad 18 akan terjadi pergolakan di mana motivasi rakyat akan bangkit memberontak melawan Belanda krn melihat lukisan tsb, tp justru krn lukisan karya Nicolaas Pieneman dari Belanda dgn thema sebaliknya maka rakyat melemah & semakin takut kepada Belanda & Belanda semakin berkuasa di tanah Jawa.

ketika kami minta pendapat Joe Bel Van Dezk seorang pelukis dan juga kurator, dia berpendapat bahwa Lukisan JP Laa Manroe yg mengungkapkan konspirasi politik ttg Pangeran Diponegoro stlh dua abad ini sangat luar biasa dashyat punya kelas tersendiri dan bisa di kategorikan kelas Maestro, ide dan penemuan nya  Jenius, briliant ...saya kagum akan karya JP Laa Manroe..

Demikian juga pendapat datang dari Deki de Jong seniman kelas Internasional yg menyatakan lukisan karya JP Laa Manroe bernilai tinggi, berkelas dan  lukisannya bermakna filosophy yg dalam. 

Tambah Deki de Jong lagi , dengan lukisan ini yg mengungkap & menguak fakta sejarah politik seni budaya setelah dua abad terkunci, mengungkap konspirasi politik yg sdh dua abad terpendam dan akhirnya lukisan ini mampu mengangkat harkat, nama serta martabat Pangeran Diponegoro pahlawan bangsa Indonesia juga notabene mengangkat harkat, martabat dan nama bangsa Indonesia maka JP Laa Manroe layak di sebut Maestro dan bahkan harusnya JP Laa Manroe mendapat penghargaan kelas satu dari Pemerintah Indonesia.

Apakah lukisan ini berkaitan dgn Tahun politik Capres Cawapres utk 2024, menurut pengamat Sosial Politik & Budaya B Sinaga menyatakan lukisan ini  tdk ada kaitannya dgn Tahun politik utk 2024 tsb karena di sebutkan bahwa lukisan ini di buat jauh sebelumnya THN 2015, & ini murni karya seni yg sangat intelektual, mungkin Krn tema nya ttg Pangeran Diponegoro dan ada temuan sejarah yg baru yg di ungkap stlh dua abad dlm lukisan ini maka hal ini menarik utk di bahas tp yg jelas ini termasuk lukisan Maha Karya anak bangsa yakni JP Laa Manroe  & sebaiknya di koleksi oleh Pemerintah Indonesia Krn tdk ternilai lagi harganya, sulit di ukur dgn uang ..demikian ungkap B Sinaga.

Lain pula pendapat Seniman yg juga pengamat Seni yakni Boyz Smarty bahwa lukisan karya JP Laa Manroe yg dashyat ini seharusnya di koleksi oleh Ibu Megawati Sukarnoputri ( Ketum PDIP) atau Pramono Anung ( Mensekab), atau Letjend Prabowo Subianto ( Ketum Gerindra/ Capres)  atau  Ganjar Pranowo  / Capres, atau Aburizal Bakrie ( Tokoh Golkar), atau Hasyim ( adik kandung Prabowo ), atau  Yusuf Kalla ( Tokoh Golkar,), atau keluarga James Ryadi, atau keluarga Ciputra, atau Ahok ( komut Pertamina) atau Keluarga Salim dll karena mereka tokoh2 papan atas yg juga pencinta seni yg berkualitas.

Pada akhirnya kita bisa tahu bahwa luar biasa setelah +/- dua abad berlalu JP Laa Manroe dengan lukisan brilliant ini berhasil mematahkan teory / konsep Lukisan Nicolaas Pieneman & Raden Saleh perihal penangkapan Pangeran Diponegoro di abad 18 lalu..


----------00-----

Tidak ada komentar:

Posting Komentar